Minggu, 31 Juli 2011

Bagaimana tidak Aku akan sayang...

"Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari 120.000 orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak ?"
Pertanyaan tersebut diatas diajukan oleh Allah yang empunya langit, yang menjadikan lautan dan daratan, kepada Yunus bin Amitai. Yunus marah kepada Allah, gara gara seekor ulat nakal menggerek pohon jarak yang sudah memberikan keteduhan dan rasa nyaman kepadanya.

Dialog antara Allah dengan Yunus cukup menarik. Allah berkata sebelumnya ;:" Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan... bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu yang berpenduduk lebih dari 120.000 orang ..."

Niniwe merupakan ibukota dari kerajaan Asyur, sekarang letaknya di sebelah Utara Irak, disebelah Timur sungai Tigris. Penduduknya bukanlah bangsa pilihan. Orang orang disana adalah penyembah penyembah berhala. Semua orang disana tidak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri. Terjemahan lain menulis "tidak tahu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.

Kekota yang seperti inilah, Allah mengutus nabiNya, Yunus bin Amitai. Berita yang disampaikan nabi Yunus sangat singkat "40 hari lagi, maka Niniwe akan ditunggang balikkan"
tidak ada ajakan untuk bertobat, tidak ada penjelasan mengenai Allah yang peduli dan penuh kasih...namun Niniwe bertobat dan Allah membatalkan hukumanNya. Bagaimana reaksi Nabi? Alkitab mencatat "hal itu mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah dia"

Tanggapan Nabi Yunus merupakan gambaran dari sikap "holier than thou" aku lebih suci dari kamu sekalian. Mengingatkan kita kepada doa dari seorang Farisi, dan sikapnya terhadap pemungut cukai. Seperti orang Farisi tidak suka kepada pemungut cukai, demikianlah nabi Yunus tidak suka kepada penduduk kota Niniwe yang jahat itu.

Disadari atau tidak, seringkali kita merasa senang bila orang jahat dijatuhi hukuman setimpal dengan perbuatannya, dengan kata lain kita tidak suka kepada orang orang berdosa. Namun Allah menunjukkan kasihNya kepada orang orang berdosa. Allah didalam kekudusanNya membenci dosa, tetapi IA sangat mengasihi orang orang berdosa.

"Kalau Aku berfirman kepada orang jahat:"engkau pasti dihukum mati"---dan engaku tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa apa untuk memperingatkan orang jahat itu...orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya...Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya daripadamu"

"...Yesus Kristus telah mati bagi kita, ketika kita masih berdosa."

Tuhan Yesus berkata : "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetpi orang sakit" Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

"Allah menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar"

"...tetapi IA sabar terhadap kamu, karena IA menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat"

Marilah kita mengasihi apa yang Allah kasihi. Sasasarn kasih Allah adalah orang orang berdosa. Target misi Allah adalah orang orang tersesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar